Gunung bromo memang penuh dengan keindahan,….Hamparan padang pasir yang luas atau biasa di sebut Caldera dan di kelilingi Bukit menambah keistimewa’an tempat ini.
Sudah berkali-kali aku ke Bromo,Tapi tak ada sedikitpun rasa bosan untuk mendatangi tempat ini,Ingin sekali setiap bulan aku kesana bersama keluarga dan kawan2ku.Seperti Kunjungan sebelumnya,kunjungan kali inipun kami lakukan dengan mengendarai Motor beramai-ramai dari surabaya.Kebetulan kunjungan kali ini berbeda dengan kunjungan sebelumnya,karena pada saat ini
kondisi gunung bromo berstatus waspada,dan
ada 2 kawan dari jakarta yang ikut gabung.Kami berangkat dari surabaya tepat pukul 12 malam dan sampai di penanjakan pukul 7 pagi,Biasanya kami tiba lebih cepat (jam 4 pagi) tapi kali ini kami memang sengaja mengulur waktu,karena tak mungkin dapat menyaksikan matahari terbit dari penanjakan dalam kondisi seperti saat ini.
Dan Betul saja,Pada saat kami melewati jalan menuju penanjakan kondisi sangat mencekam karena jalanan di penuhi dengan debu vulkanik yang tebal,sisa erupsi beberapa hari yang lalu di sertai kabut tebal yang menambah suasana menjadi dingin.dan sesampai di penanjakan ternyata hampir tidak ada pengunjung yang datang,hanya penduduk lokal yang menjaga kios2 dagangan mereka tapi tetap saja ada kantin yang buka,sehingga kami bisa minum kopi hangat serta menunggu kabut hilang.
ya waktu itu kabut menutupi hampir semua pemandangan yang ada di sekitarnya,dan itu berlangsung sudah berhari2 dan kabut tidak dapat hilang,Kata ibu penjual Kopi.dan beberapa turis lokal ataupun manca akhirnya turun kembali gara2 kabut.Rombongan kami pun merasa kecewa dengan keadaan ini.tapi kami coba bertahan,siapa tahu kabut segera pergi.
Dan ternyata keberuntungan ada di fihak kami,setelah menunggu beberapa waktu kabut pun hilang dan kami bisa dengan leluasa melihat serta mengabadikanya dengan gambar,karena waktu itu hanya rombongan kami ber-10 yang ada,tanpa ada satu orang pun dari rombongan lain.sangat menyenangkan sekali,karena berbeda dengan kunjungan sebelumnya yang selalu penuh sesak.cuma sayang kami tidak bisa turun ke caldera apalagi mendekat ke kawah gunung Bromo.setelah cukup lama dan puas kami pun akhirnya turun,kali ini hanya aku dan istriku yang pulang ke surabaya karena kawan2ku yang lain harus meneruskan petualanganya ke kawah ijen Bondowoso,aku terpaksa tiak bisa ikut karena ada beberapa hal,tapi tak apalah toh aku juga pernah kesana 7/8 november 2010 yang lalu.jadi kami pun akhirnya berpisah di pasuruan.
Tags:
Wisata
Leave a comment